Saturday, June 19, 2010

Indera, Rasio dan Intuisi oleh Dr.Sidharta, S.H, M. HUM


oleh Ardiana Hery / 915070203



Manusia dalam menjalani hidupnya dibekali indera, rasio serta intuisi. Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap maka digunakan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah.

Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon. Bahkan orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal. Indera yang sering diandalkan adalah mata dan indera peraba. Contoh : kita tahu bahwa benda diujung sana adalah kursi, karena kita mengandalkan mata kita untuk melihat segala sesuatunya.

Namun yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita tahu bahwa benda yang diujung sana disebut kursi bukan meja. Hal inilah yang membedakan kita dengan makhluk hidup lainnya karena kita sebagai manusia tidak hanya dibekali indera saja namun juga rasio untuk berpikir secara logika. Kita dapat menyebut benda tersebut kursi karena benda diujung sana tersebut memiliki kesamaan fungsi dengan kursi, disini logika berjalan dengan pertimbangan akal pikiran yang kemudian diucapkan lewat kata. Sehingga menghasilkan kesesuaian antara apa yang ditangkap oleh mata dan rasio.



Ada satu lagi kelebihan manusia yang tak dimiliki makhluk lainnya yaitu dinamakan intuisi atau pengilhaman. Walaupun seringkali dianggap orang sebagai sesuatu yang gaib/abstrak, namun cara kerja intuisi ini dapat dibuktikan secara logika dan empiris. Hanya saja pembuktian secara empiris lebih sulit dilakukan. Karena pada umumnya intuisi tidak terkelola dengan baik hanya bersifat spontanitas saja. Pembuktiannya juga lebih sering bersifat kejadian spontanitas sehingga dianggap kejadian yang kebetulan semata yang tidak ada hubungannya. Sering orang – orang menganggap bahwa intuisi sama dengan perasaan (feeling).

Intuisi memiliki ciri-ciri seperti:

  • terjadi tanpa kita sadari dan tiba-tiba
  • biasanya berasal dari alam bawah dasar
  • terjadi pada situasi yang tak diperkirakan dan jarang terjadi
  • tajam tidak tajamnya tergantung pada pengalaman seseorang
  • intuisi akan muncul dibarengi dengan perasaan yang aneh ( strange feeling)atau perasaaan ada sesuatu yang tak beres.



Pendapat saya setelah selesai mengikuti kelas mengenai kemampuan indera, rasio serta intuisi ini adalah merasa bersyukur bahwa kita sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna dibekali oleh kemampuan seperti indera, rasio serta intuisi untuk dapat menjalani kehidupan ini. Dengan indera, rasio, dan intuisi, manusia mampu melebihi hewan yang hanya memiliki insting saja, manusia melebihi instingnya hingga dapat berkomunikasi dalam bahasa, dan dengan bahasalah manusia dapat belajar satu sama lainnya. Hendaklah kita sebagai manusia menghargai segala yang telah dibekali untuk digunakan sebagai modalitas dalam berkehidupan.



0 comments: