Wednesday, April 7, 2010

" Psikologi Massa & Gender " oleh Dra.Henny Wirawan, M.Hum, Psi.


" Psikologi massa "

Dalam membahas Psikologi massa, mulanya kita biasanya cenderung lebih nyaman melakukan sesuatu secara bersama-sama. Karena apabila sesuatu dikerjakan secara bersama-sama, selain lebih mudah dan cepatnya terselesaikan, dengan bersama-sama pun kita bisa saling membantu dan berbagi atau sharing dengan anggota yang lainnya. Dan hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan hewan sebagai contoh nya. Seperti burung, menggunakan farmasi V dengan terbang bersama-sama dan bergantian pemimpin yang terbang paling depan secara bergantian dan seperti ikan pun akan berenang bersama-sama mengikuti pemimpin.

Psikologi Massa berbicara mengenai perilaku (behaviour) karena dipengaruhi oleh kelompok dan bisa mengubah perilaku seseorang. Ketika bersama-sama seseorang akan merasa lebih nyaman untuk berbuat apa saja. Hal itu terjadi karena adanya 2 istilah, yaitu :

1. Anonimitas : Ketika seseorang ada didalam kelompok yang identitasnya tidak diketahui dengan jelas, orang tersebut akan tersamarkan identitasnya, dan ketika anonimitas muncul dalam suatu kelompok, maka muncul kemarahan atau emosi baru.

2. Hilangnya tanggung jawab : Biasanya tanggung jawab hilang atau dibagi pada saat bersama kelompok. Namun, apakah perilaku rusuh itu merupakan hal yang spontan untuk dilakukan? Belum tentu spontan harus ada stimuli, ketika orang berkerumunan belum tentu terjadi sesuatu atau perilaku, tidak ada stimuli kerumunan akan aman.

Sigmund Freud -) orang yang berada dikerumunan akan berperilaku berbeda dengan orang yang berfikir secara individual.

Psikologi Kerumunan (Crowd Psychology) merupakan Psikologo sosial, yang menjelaskan bahwa sebuah kerumunan tidak saja memunculkan emosi negatif tetapi juga emosi positif, dan itu muncul karena adanya kesamaan emosi. Misalkan saja contoh koin Prita, yang merupakan sumbernya sebagian besar tidak saling mengenal, namun terdapat kesamaan emosi karena adanya kesamaan nasib.

Terdapat 4 perilaku kolektif, diantaranya :

  1. Crowd --) 3 sebab terjadinya emosi :

- Reaksi rasa takut, timbulnya karena panik>>the panic (terjadinya gempa)

- The Craze >> reaksi hingga gila karena adanya rasa kesenangan atau ekspresi kesenangan

- Perilaku kasar (the hostile)>> ekspresi yang tidak terkendali dari rasa marah.

  1. The Public : bicara mengenai emosi tentang adanya sebuah isu, dan bisa dikumpulkan melalui opini.
  1. Massa (The Mass) : Terkait dengan penggunaan media. Semakin berkembangnya media massa saat ini, menyebarkan informasi dapat dilakukan melalui berbagai media cetak, visual dan elektronik. Dengan komunikasi massa akan semakin bebas.
  1. The Social Movement (Blumer) :

§ Istilah active social movement : Merubah masyarakat.

§ Istilah expressive social movement: Mengubah seseorang hanya yang tergabung dalam anggota nya saja, tidak perduli dengan orang lain dan orang yang bukan anggotanya.

§ Istilah Alcoholics Anonymous: Satu kelompok pecandu alcohol yang ingin sembuh.


Kesimpulan : (Pendapat)

Dari adanya kita mempelajari Psikologi Massa ini, kita mengetahui bagaimana sebab terjadinya masalah yang akan timbul didalam masyarakat secara meluas, bagaimana munculnya emosi seserorang serta mengetahui sifat seseorang terdapat nyali yang besar bila tidak sendirian namun secara beramai-ramai, hal itu menyebabkan sebagian seseorang berbuat anarki dan berbuat rusuh.

Dari Psikologi Massa pun, kita dapat mengetahui bagaimana suatu emosi seseorang timbul dalam kehidupan social seperti contoh kasus Prita. Sebagian banyak orang akan ikut peduli dan berpartisipasi karena adanya kesamaan emosi dan kesamaan nasib, sehingga emosi tidak hanya bersifat negative namun juga positif.

Dengan adanya perilaku kolektif kita dapat mengetahui perilaku apa saja yang akan timbul didalam kehidupan sosial.

Dan adanya Psikologi Massa ini, menekankan bahwa kita adalah makhluk social yang tidak bias hidup sendiri, karena kita hidup bermasyarakat dan perlu kan bantuan orang lain. Karena bila dikerjakan dengan bersama-sama akan terasa ringan daripada secara individual.



" Gender "


Membahas tentang gender, terkait dengan aspek biologis seseorang yang menentukan peran, status dalam kehidupan bermasyarakat. Gender dan sex tidaklah sama, karena:

§ Sex membicarakan tentang jenis kelamin seseorang antara pria dan wanita, dan termasuk organ genetik, organ tubuh seperti berotot, banyak terdapat bulu disebut laki-laki, lalu perempuan tidak berotot dan tidak terdapat banyak bulu.

§ Gender membahas mengenai lebih kesifat nya seseorang seperti maskulin dan feminin, pemaknaan nya dikonstruksi oleh kehidupan sosial. Misalkan saja : Masyarakat memandang pria yang berotot, macho, dan keren disebut laki-laki (sex) dan sedangkan perempuan harus bersifat lemah lembut, baik, terdapat tuntutan terhadap keperempuanya (gender). Dan lebih mengacu kepada pemaknaan budaya, masyarakat yang mengatur.

Membahas mengenai gender, terdapat beberapa aspek yang membedakan antara perempuan dan laki-laki, diantaranya :

§ Aspek kesehatan (Physical health) : perempuan jauh lebih sehat dan kuat. Dan testosteron perempuan jauh lebih sedikit daripada laki-laki. Karena testosteron untuk menambah bulu.

§ Aspek Neurology : otak perempuan lebih kecil namun lebih compact dan kompleks, perempuan lebih bagus dalam bahasa dari pada laki-laki, dan laki-laki lebih banyak mengalami kecacatan mental seperti down’s syndrome dari pada perempuan.

§ Aspek Psikologi : kemampuan kognitif dan psikologi tidak terlalu jauh antara laki-laki dan perempuan.

§ Personality test :

1. Agreeableness perempuan lebih tinggi, karena perempuan lebih merasa kasihan, sayang kepada oranglain. Namun jika agreebleness nya rendah, maka akan bersifat cuek.

2. Aspek Neuroticsm pada perempuan lebih tinggi dan cenderung lebih cemas, depresi, cepat marah (depresi ada hasrat untuk bunuh diri).

3. Pada perempuan sekitar 60-75% mengandalkan perasaan

4. Pada laki-laki sekitar 55-80% mengandalkan pikiran

§ Agreession : laki-laki cenderung lebih agresif dari pada perempuan

§ Simpati dan empati : Laki-laki lebih sistematis dan sedangkan perempuan lebih empati

§ Communication : feminin lebih mencari perhatian kepada oranglain, sedangkan maskulin, walaupun berteman namun sesama maskulin sama-sama berkompetisi.

Kesimpulan : (pendapat)

Perbedaan gender yang sudah Ibu Henny ajarkan, dapat memberikan pengetahuan kepada kita bahwa antara sex dan gender tidaklah sama, namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan diantara kedua nya.

Adanya bahasan perbedaan gender ini pula, kita mendapatkan pengetahuan yang luas akan perbedaan antara perempuan dan laki-laki yang dilihat dari berbagai aspek-aspek yang sudah Ibu Henny sampaikan.

Namun terdapatnya perbedaan antara perempuan yang lebih bersifat feminin dan laki-laki yang lebih bersifat maskulin, terdapat pula kelebihan dan kekurangan yang masing-masing miliki.

Dan adanya pemaknaan budaya atau persepsi dari masyarakat yang mengatur atas suatu gender atau sex seseorang hendaknya dapat diperbaiki, karena apa yang dilihat oleh mata masyarakat atau orang lain belum tentu benar pada kenyataan nya. Hal ini pula yang menyebabkan tedapatnya judge public terhadap seseorang.

Dengan adanya bahasan perbedaan gender ini pula kita dapat mengetahui perbedaan yang sangat mendasar antara perempuan dan laki-laki, yang dapat dilihat dari aspek organ maupun kodrat sebagai perempuan dan kodratsebagai laki-laki.

0 comments: