Friday, April 9, 2010

Leadership dan Komunikasi oleh Ir. Parino Raharjo, MM

Resonansi adalah getaran yang semakin lama semakin keras yang menimbulkan getaran yang indah atau tidak indah. Berkaitkan dengan efek dari suatu tindakan yang di lakukan sehingga getaran tersebut dapat menjadi sebuah dampak.

Menurut Mark Loehr, emosi kecerdasan dibagi kedalam 4 inti, yaitu :

  • Kesadaran diri : dengan adanya kesadaran diri, kita dapat mengenal, mengendalikan dan mengembangkan potensi diri kita sendiri. Karena yang mengetahui apa yang kita inginkan dan kemampuan yang kita miliki adalah diri kita sendiri.
  • Pengelolaan diri : berkaitan dengan time management. Ia dapat menempati dirinya dimanapun ia berada sehingga sikap yang ia tunjukkan seperti orang yang professional.
  • Kesadaran sosial : mempunyai simpati dan empati terhadap orang lain. Dapat saling bantu membantu satu sama lain, sehingga dapat terjalin hubungan maupun kerjasama yang baik.
  • Pengelolaan relasi : bagaimana kita dapat berhubungan dengan orang lain secara wajar. Dapat mengetahui apa yang menjadi daya tarik dalam sebuah komunikasi yang terjalin dengan orang lain, memberikan ucapan melalui telepon saat hari-hari besar seperti hari ulang tahunnya, sehingga hubungan yang terjalin dapat berlangsung dengan lama. Apabila kita membutuhkannya, ia akan ingat kita juga.

Gaya kepemimpinan :

1. Visioner

Pemimpin dengan gaya ini akan menggunakan inspirasi bersama dengan tritunggal EI, yaitu kepercayaan diri, kesadaran diri dan empati.


  • membangun resonansi : Menggerakkan orang2 kearah impian/tujuan bersama.
  • Dampak iklim Emosi : Paling Positif
  • Kapan digunakan : ketika perubahan membutuhkan visi baru, atau ketika dibutuhkan arah yang jelas.

2. Pemimbing

  • Membangun resonansi : Menghubungkan apa yang diinginkan seseorang dengan sasaran organisasi
  • Dampak iklim emosi : Sangat Positif
  • Kapan digunakan : ketika membantu karyawan memperbaiki linerjanya dengan membangun kemampuan jangka panjang.

3. Afiliatif (pembangun relasi)

  • Membangun resonansi : menciptakan harmoni dengan menghubungkan orang-orang
  • Dampak iklim emosi : Positif
  • Kapan digunakan : ketika menengahi benturan dalam tim, memotivasi disaat-saat yang menekan, atau menguatkan hubungan.

4. Demokratis

  • Membangun resonansi : menghargai masukan orang dan mendapatkan komitmen melalui partisipasi
  • Dampak iklim emosi: Positif
  • Kapan digunakan : ketika membangun persetujuan atau kesepakatan, atau mendapatkan masukan yang berharga dari bawahan.
5. Penentu Kecepatan
  • Membangun resonansi : menghadapi tantangan dan tujuan yang menarik
  • Dampak iklim emosi : karena seringkali dilaksanakan secara buruk, dampaknya seringkali sangat negatif. Namun jika dilakukan dengan benar maka hasilnya akan positif.
  • Kapan digunakan : ketika ingin mendapatkan hasil berkualitas tinggi dari tim yang bermotivasi dan kompeten.

6. Memerintah

  • Membangun resonansi : menenangkan rasa takut dengan memberi arah yang jelas didalam keadaan darurat.
  • Dampak iklim emosi : karena seringkali disalah gunakan, dampaknya sangat negatif
  • Kapan digunakan : ketika sangat kritis, untuk membangkitkan perubahan arah, atau pada pegawai/bawahan yang bermasalah.



Untuk menjadi seorang pemimpin ideal maka seorang pemimpin harus cerdik dalam mengubah gaya kepemimpinannya disesuaikan dengan keadaan organisasi, kebutuhan organisasi, tujuan organisasi termasuk didalamnya mencermati situasi dan kondisi dari bawahannya. Seorang pemimpin haruslah memiliki gaya kepemimpinan yang flexibel agar dapat mengambil langkah dan tindakan yang tepat sasaran. tentu saja hal tersebut membutuhkan tingkat kecerdasan emosional yang baik.


0 comments: